Minggu, 29 April 2012
Banker -not a Farmer-
Pembelaan Terhadap Diri Seseorang
Sebagai anggota keluarga besar AGH 44 bersatu, tentu saya merasa dongkol jika ada yang bertanya, 'Kalian kan lulusan pertanian, kok kerja di Bank?' Judging? Yes! Memojokkan? Of course! pertanyaan sekptis itu memang banyak ditujukan kepada teman satu jruusan maupun almamater saya. Bukannya berniat untuk berkilah -walaupun saya pribadi untuk tidak terjerumus ke sana, karena inilah nilai yang saya petik dari pengajaran dosen terhebat saya-, namun inilah pemikiran saya menanggapi tudingan tersebut.
1. mencari pekerjaan sesuai bidangnya masing masing tidaklah mudah. tahu sendiri kan kalau rasio jumlah lapangan pekerjaan dan lulusan yang dihasilkan oleh tiap perguruan tinggi tidak berimbang? kalaupun anda memaksa, iya kalau anda mendapatkan potongan kue kecil yang banyak diperebutkan, kalau tidak? frustasi lalu bunuh diri? :D
2. Jumlah pekerjaan di bidang pertanian terbatas -dan maaf- male oriented
sudah banyak postingan mengenai lowongan pekerjaan yang di published di group agh 44, dan sudah banyak juga comment bernada keluhan dari teman ladies kita. *colek hesti paramitha sari dan afifah farida jufri. tahu sendiri kan jumlah ladies di agh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kaum adam? dengan porsi yang sangat terbatas, mau memperebutkan dengan cakar-cakaran? atau jambak-jambakan? :D
3. idealis mungkin berlaku ketika anda masih berstatus sebagai mahasiswa, namun di luar lingkungan kampus, niscaya sebagian besar akan menjelma menjadi realistis. dengan tetap idealis dan kondisi lapangan pekerjaan yang terbatas, kemungkinan yang ada tinggal 2, anda akan cakar-cakaran setiap ada lowongan pekerjaan dan anda akan terus menganggur menunggu lowongan baru yang sesuai dengan bidang keilmuan anda.
*and the final attack blows*
4. bank menawarkan gelimang harta yang jauh lebih menggiurkan dibandingkan recehan di dunia pertanian. Saya pikir sudah menjadi rahasia umum berapa gaji yang ditawarkan oleh program ODP dan PPS. ditambah sedikit mental manja lulusan agh tercinta -setidaknya itu yang saya simpulkan dari berbagai cap bahwa lulusan AGH IPB tidak kuat bekerja di lapang- maka saya yakin banyak yang tergiur dengan tawaran untuk bekerja di ruang ber-AC -untuk yang khawatir kulit akan menjadi eksotis bin tropical-, dekat pusat kota -untuk pemuas hasrat hedonik-, dan berbagai fasilitas kota lainnya sedikit banyak akan membuat kita bergumam 'bank is my way!'. :D
that's it, itu mungkin sekedar pemikiran saya, kalau ada yang komeng ya monggo. :D
Selasa, 24 April 2012
A Terribly Sorry
Selasa malam, kurang dari 12 jam sebelum beberapa teman terbaik saya akan menjalani ritual wisuda, sebuah prosesi dimana mereka akan berubah menjadi sarjana pertanian sepenuhnya, menanggalkan status sebagai mahasiswa.
Satu penyesalan terbesar saya adalah ketika saya tidak bisa hadir bersama mereka, merayakan kelulusan mereka, dan turut berbagi kebahagiaan dan sukacita. bahkan sepertinya saya tak akan sempat menyampaikan (even) setangkai bunga mawar buat masing masing dari mereka. nilai dari bunga mawar tersebut secara materi memang tidaklah seberapa, namun sebagai rekan seperjuangan selama kami berkumpul hampir 3 tahun, makna dari setangkai bunga itu akan jauh lebih besar dari yang bisa anda bayangkan.
well well, jika saya mau egois, bisa saja saya berpikir seperti ini. 'dulu ketika kakak kelas saya wisuda, saya memberi mereka, dan mereka tidak memberi saya. maka sekarangpun tak ada salahnya jika (dulu) mereka memberi saya, dan saya tidak bisa memberi ulang kepada mereka.' sekali lagi wisuda bukan sekedar take and give. it's more
Saya percaya bahwa berbagi kebahagiaan tidak harus berkumpul bersama. kebahagiaan bisa menular walaupun jarak memisahkan, setidaknya itulah yang saya pikirkan. mengenai hal itu, saya berusaha menyampaikan kegembiraan saya kepada tiap rekan saya yang akan wisuda besok. selamat menjadi sarjana seutuhnya, selamat menjalani kehidupan nyata, kalaupun anda ingin bekerja di bank, silakan, itu pilihan anda, asal anda meyakini bahwa itu memang yang terbaik.
-backsong: coldplay - charlie brown-
*sebuah lagu yang saat ini memaknai arti pertemanan sesungguhnya buat saya
Satu penyesalan terbesar saya adalah ketika saya tidak bisa hadir bersama mereka, merayakan kelulusan mereka, dan turut berbagi kebahagiaan dan sukacita. bahkan sepertinya saya tak akan sempat menyampaikan (even) setangkai bunga mawar buat masing masing dari mereka. nilai dari bunga mawar tersebut secara materi memang tidaklah seberapa, namun sebagai rekan seperjuangan selama kami berkumpul hampir 3 tahun, makna dari setangkai bunga itu akan jauh lebih besar dari yang bisa anda bayangkan.
well well, jika saya mau egois, bisa saja saya berpikir seperti ini. 'dulu ketika kakak kelas saya wisuda, saya memberi mereka, dan mereka tidak memberi saya. maka sekarangpun tak ada salahnya jika (dulu) mereka memberi saya, dan saya tidak bisa memberi ulang kepada mereka.' sekali lagi wisuda bukan sekedar take and give. it's more
Saya percaya bahwa berbagi kebahagiaan tidak harus berkumpul bersama. kebahagiaan bisa menular walaupun jarak memisahkan, setidaknya itulah yang saya pikirkan. mengenai hal itu, saya berusaha menyampaikan kegembiraan saya kepada tiap rekan saya yang akan wisuda besok. selamat menjadi sarjana seutuhnya, selamat menjalani kehidupan nyata, kalaupun anda ingin bekerja di bank, silakan, itu pilihan anda, asal anda meyakini bahwa itu memang yang terbaik.
-backsong: coldplay - charlie brown-
*sebuah lagu yang saat ini memaknai arti pertemanan sesungguhnya buat saya
Langganan:
Postingan (Atom)