All of us ever have our childhood for sure. Jaman kecil memang jaman lucu lucunya. Jaman kita masih polos setengah naif dan bandel setengah penakut. Namanya juga anak kecil, pasti ada rasa takut, for too many things! Takut gelap, takut lewat kuburan, takut anjing, takut sama bapak yang galaknya minta anpun, dan banyak hal remeh temeh lainnya. Bukan berarti sekarang begitu kita dewasa trus serta merta kita bisa gak takut dan melawan secara fisik (mencoba menafsirkan melawan ketakutan secara sempit, hahaha), tapi banyak hal yang kita takutkan ketika dewasa memiliki penjelasan rasional di dalamnya.
Deket rumah gue yang dulu (rumah pertama keluarga gue), ada sebuah pemakaman keluarga yang sudah tidak digunakan lagi. Struktur gapuranya menunjukkan pemiliknya adalah pengagum arsitektur hindu bali. Posisinya agak ke dalam, bamun bisa terlihat dari jalan melalui celah antara dua rumah tetangga gue. Dan konyolnya gue, hingga gue SD, selalu scared as fuck setiap melintasi jalan itu setiap malam, padahal banyak rumah tetangga. Bahkan gue selalu mensugesti diri gue untuk tidak menoleh ke arah gang yang bisa terlihat lokasi kuburan itu.
Sebagai anak terakhir, gue sering dijadikan pesuruh ke warung, yang beli obat nyamuk lah, yang beli kerupuk lah, gula, atau minyak tanah (jaman gue sd elpiji masih belum disubsidi, cuma punya orang tajir). Gue selalu ogah ogahan setiap disuruh emak ke warung kalau sudah malam. Dan selidik punya selidik, ketahuan kalau gue takut lewat kuburan, padahal kuburan itu berjarak 30 m dari pinggir jalan di perkampungan padat penduduk. Kalaupun setannya keluar, udah ditimpuki duluan sama tetangga gue yang rumahnya sebelahan.
Akhirnya emak gue mengajarkan jurus sakti menangkal takut. Kalau gue merasa takut, whatever the trigger it is, gue diminta untuk memegang titit gue. Kalau memang jumlahnya masih lengkap, satu batang dan dua butir, maka gue gak perlu takut. Nothing to be scared if you're still manly enough, at least physically.
Beberapa waktu ini entah kenapa gue teringat tips itu, sehingga gue selalu memegang titit gue ketika merasa uneasy. Hanya saja ada satu perbedaannya, titit gue terasa much bigger compared those time. Hahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar