Jumat, 13 Januari 2012

paken, makanan khas kalimantan -setidaknya itu cara saya mengelabui nandya dan fikrin-

paken sebenarnya nama buah, bukan makanan olahan macam empek-empek palembang, asinan bogor, atau gado-gado jakarta. tapi berhubung tetep bisa dimakan, gak salah dong kalo saya kasih nama makanan khas kalimantan??

semuanya berawal ketika saya keluar dari hutan tadi sore bersama rekan kerja saya, perjalanan 20 menit menempuh 17 km perjalanan jalan tanah dengan sesekali melewati kubangan babi tidak menjadi masalah buat saya, bisa melihat sedikit keramaian membuat saya sangat bersyukur. *jangan-jangan nanti naik komuter kaget trus pingsan lagi sangkin katroknya. :D

di kecamatan parenggean, ketika saya lewat, saya melihat buah yang dijajakan di emperan toko yang sedang tutup (sore hari toko di pasar pada tutup). wanita itu ternyata melihat keingintahuan saya, lalu menawarkan buah tersebut kepada saya. saya pikir durian, tapi ibu itu bukan menyebut nama itu. dan ketika saya kembali, saya baru tahu namanya, paken

hampir mirip dengan durian, rupanya pedagang tetap bersikeras menyebutnya sebagai paken. kalau menurut saya, ini sih mungkin durio kutejensis, bukan durio zibethinus durian langganan saya. :D hal tersebut berangkat dari informasi pedagang yang menyebutkan bahwa daging buahnya oranye agak kemerahan. wah saya langsung mantap, pasti kutejensis. apalagi ketika pantat buah itu disobek dengan pisau, warna oranyenya membuat air liur saya nyaris menetes *lebay dikit lah, namanya juga cerita.

saya juga mendapat informasi bahwa paken ini dibeli dari masyarakat dayak asli yang masih hidup di pinggiran hutan *walah, enak kali ya jadi orang dayak itu bisa makan buah  bau kaki ini tiap hari. :D

setelah sampai di mess, saya makan *yaiyalah masak dibuang, sambil saya amati dan foto, berikut informasinya. :D

nama buah: pakenspesies: (menurut saya sih) durio kutejensis
ukuran buah: lebih kecil dibandingkan durian budidaya, namun hampir imbang dengan durian lokal atau semi liar di sini
bentuk buah: bulat - ovate
warna kulit: kuning
bentuk duri: rapat, agak panjang, namun ujungnya lembek mirip keluwih
ukuran tangkai: diameeternya lebih besar jika dibandingkan durio zibethinus dengan ukuran buah yang sama
jumlah juring: 5
warna daging: oranye terang
jumlah biji/juring: 3
aroma dari luar: menyengat seperti karbit (mungkin karena kandungan etilennya yang tinggi)
aroma daging: hampir tidak ada (bekas makan tidak berbau walau hanya dicuci air biasa)
tekstur daging: kering, namun agak lengket
rasa: agak manis, tidak beralkohol seperti zibethinus
ketebalan daging: tipis seperti durian lokal
warna kulit biji: coklat kayu
 
 Tampilan kulit, daging, dan biji buah paken

 perbandingan buah durian (kiri), dan paken (kanan)

1 komentar:

  1. Paken emang lezat....
    Beda jauh dengan durian...
    Baru kemaren mama ngirimin dari kalteng...
    SIIIIPPPPPPPP dah pokoknya..

    BalasHapus