Kamis, 01 November 2012

Pokemon's Fail

Pokemon, game yang paling gue gemari, untuk saat ini, atau mungkin malah selama 6 tahun terakhir. itu baru game, belum termasuk movie, karakter, atau serial stripping yang dulu selalu muncul setiap minggu di layar kaca.

sebenarnya game pokemon itu jepang banget, imajinasi tak terkira yang bahkan diakui oleh orang amerika, tapi sadarkah kalian kalau banyak hal hal sepele yang cukup aneh jika main game pokemon? sebagai pemain game pokemon dari generasi II hingga generasi V, gue tentu menyadari bahwa banyak hal aneh yang cukup menggelitik dalam game ini, mari saya paparkan.

1. Umur lo 10 tahun dan lo berhak mendapatkan kado berupa pokemon.

hanjer, bitch please. anak umur 10 tahun dikasih pokemon yang bisa nyembur air, bernafas api, atau mengeluarkan cambuk cambuk akar yang kekuatannya relatif unimaginable. anak umur 10 tahun, di indonesia ekuivalen dengan kelas 4 SD, disuruh menghandle seperti itu. kalau gue nebak sih palingan belum sebulan tuh anak sudah mati duluan kebakar pokemonnya sendiri.

2. Umur lo 10 tahun dan lo ebrhak memulai petualangan lo sendiri.

yes, sekolah itu gak penting, berpetualang lebih penting, makanya lihat aja di dalam game pokemon abnyak pengangguran yang kerjaannya gak jelas (at least itu hingga generasi 4). di generasi V, di kota Castelia, banyak pekerja kantoran (ini kota terinspirasi dari New York), yang entah apa juga kerjaannya gue gak ngerti.

3. Saat umur lo 10 tahun lo berhak menerima pokemon starter yg terdiri atas 3 tipe, air, rumput, atau api.

hal yang paling aneh adalah, hampir selama perjalanan lo, lo hampir dibilang (99.99 %) gak bakal nemuin trainer yang pake pokemon starter! bahkan gym leader-pun, seinget gue cuma Gardenia (grass gym) yang pake turtwig dan flint (elite 4) menggunakan infernape (tipe api). what the duck this sut about?
kalau pokemon trainer abal abal, itu malah entah pakenya pokemon aneh aneh gak jelas yang menurut gue inferior banget.

4. musuh selalu dikalahkan oleh anak umur 10 tahun

mau team rocket, aqua, magma, galactic, atau plasma, semua dikalahkan oleh gue, sendirian! whole crew! bayangkan serombongan bad team gue aklahin dengan maksimal 6 ekor pokemon. what a powerful i am, atau mereka memang penjahat lemah sok aksi.
anehnya, banyak ace trainer, gym leader, bahkan ada champion, tapi anak umur 10 tahun malah bisa membasmi kejahatan dari muka bumi.

5. musuh menggunakan pokemon tipe poison, tapi gak pernah bikin national disaster with their poison

dari team rocket yang paling demen pake zubat, ekans, sama koffing, hingga team galactic yang pake stunky, hampir semua bad team punya tipe poison. dan menurut gue, dengan sekian banyak pokemon poison punya mereka, harusnya mereka bisa mengekstrak, racun dalam skala besar, lalu misalnya bikin national disaster, membunuh semua penduduk, atau meracun pemimpin negara.

6. banyak pokemon trainer yang masih belum berusia 10 tahun dan sudah punya pokemon

bug catcher, twins, student, atau another else. rata rata masih anak kecil, mungkin kelas 1 atau 2 SD. terus gimana ceritanya mereka bisa dapet pokemon? ada yang dikasih bapaknya, ada yang nangkep sendiri, tapi ya tetep aja terasa unfair buat gue. gue aja baru umur 10 tahun dikasih pokemon, kok mereka bisa duluan. errrr

7. umur lo 10 tahun dan duitnya udah gak terhingga

kalo lo battling, pasti dapet duit, dan lama lama, kalo lo udah level champion, duit lo bisa jutaan. jika di kurs kan ke rupiah, gue pikir duit segitu sudah senilai puluhan juta, cukup lah buat beli rumah atau motor macho.

8. udah jadi national champion, tapi tetep berkelana menggembel

katanya kalo lo udah ngalahin paket elite 4 + champion, lo bisa jadi new champion. tapi kenyataannya, begitu lo masuk hall of fame, game ngulang dari awal dan tiba tiba lo di rumah. lah? ini champion apaan ini ceritanya?

9. gym leader gak semuanya gagah perkasa

gym awal awal, pokemonnya levelnya belasan, tapi gym akhir, bisa 50-an. lah? trus? ini gimana ceritanya? kasian bener gym leader yg awal, kesannya lemah dan tak berdaya. ace trainer yang di victory road aja minimal level 40 an. kalo lawan gym pertama bisa menang sambil bertarung sambil merem dong?

10. pokemon yang sudah gak punya tenaga bisa melakukan pekerjaan out of battle

pokemon lo fainted. HP = 0. tapi masih bisa disuruh mecahin batu, dorong batu gede, bahkan terbang. yakali ini apa maksudnya? tega bener manfaatin tenaga pokemon yang lucu dan tak berdosa.

11. tipe HM gak kira kira

mulai Cut, Whirlpool, Rock Smash, ampe Fly, seems legit. yang parah adalah Fly dan Surf. anggaplah Fly, untuk region Unova. masak Pidove yang cuma setinggi betis lo bisa terbang sambil bawa lo? trus surf untuk Tympole, kecebong segede bola basket bisa lo naikin punggungnya pas berenang di kali/sungai? seems legit!

12 pokemon legenda itu ada, dan somehow, gak sepowerful yang lo kira

 katanya pokemon legenda, tapi levelnya kadang 40, sementara pokemon lo udah 50 sekian. yah emang sih dari excercising naikin level. tapi itu bejimana ceritanya tiba tiba level sekian berartinya?

Minggu, 14 Oktober 2012

situs wisata sejarah ciareuteun

 buat kalian yang pernah SD atau SMP, pasti pernah denger prasati ciareuteun. sebenarnya prasasti ciareuteun, atau beberapa menyebutnya sebagai prasasti batu tulis -resemble with the similar name in batu tulis yang berlokasi depan istana batu tulis Bogor-.

supaya lebih gampang, mari menyebut kawasan ini sebagai situs ciaruteun -ternyata namanya begitu, bukan ciareuteun-. berlokasi di daerah ciaruteun, cibungbulang, kawasan ini memiliki 3 situs purbakala, terdiri atas dua prasasti dan satu situs purba non-tulis. prasasti yang ada disini adalah prasasti kebon kopi dan prasasti batu tulis, sedangkan situs purba non-tulis adalah batu dakon.

1. Prasasti kebon Kopi

gue sediri gak ngerti kenapa disebut kebon kopi, mungkin nama desanya kebon kopi (might be?). berlokasi persis di pinggir jalan, dengan bentuk bangunan yang eye-catching sekali, maka dijamin bisa menemukannya tanpa kesulitan. cukup bagus sebetulnya, dilengkapi dengan areal parkir dan gazebo untuk menaungi prasasti yang ada, namun sayangnya, sepi. taka ada pengunjung, apa lagi juru kunci keika saya datang kesana. ketika bertanya dengan penduduk sekitar, sebenarnya ada juru kunci yang menjaga situs ini, tapi menurut saya juga tak harus lah. lokasinya kecil (ukuran bangunan sekitar 4 m x 4 m), dan hanya dipagar setengah badan tanpa kunci gembok, kita bisa melongok dari luar, atau masuk untuk melihat lebih jelas.

seperti yang sudah banyak diulas di buku sejarah, prasasti ini mencolok karena adanya bekas tapak gajah airawata yang ada di atasnya. batunya sih tidak terlalu besar, dengan ukuran antara 60 cm x 80 cm, tergolek begitu saja. sudah cukup mengamati bentuk nyata prasasti yang hanya gue tahu dari buku itu, beranjak ke prasasti kedua.



oh iya, buat yang masih kesasar kalau kesini, tanya saja ke penduduk lokal, lagipula lokasinya pas disamping SD, jadi mudah ditemukan

2. Prasasti batu tulis - ciaruteun

inilah masterpiece disini. batu dengan berat entah sekian ton yang katanya penuh drama hingga dipindahkan kesini.

pertama ditemukan di sungai, batu ini langsung mendapat perhatian untuk penempatan ulang. sayangnya, lokasi penemuannya di dasar sungai yang kanan kirinya berupa tebinmg membuat pemindahannya menjadi masalah. dengan tenaga 8 orang laki laki dewasa bekerja selama full day, katanya hanya naik 50 cm per hari, wow! (kalo gak salah sih data tersebut). ukurannya memang subhanallah, bisa lah dilihat di foto, bandingkan dengan tinggi badan saya yang saat itu masih sekitaran 172 cm.

berasal dari satu generasi -kan memang warisan taruma negara, yang konon kerajaan pertama di Indonesia-, tulisannya juga masih belum abjad A B C D, tapi dengan aksara Pallawa. lokasinya juga tidak mudah, karena masih masuk gang yang agak susah. kira kira 50 m dari prasasti kebon kopi, sebelah kanan jalan (dari arah ciampea) akan terlihat papan pemandu jalan, turun dan kira kira 150 m melewati pemukiman penduduk, anda akan masuk ke suatu situs khusus yang sangat merinding. pas di pinggir sungai, dikelilingin pohon tuinggi, dan suepi pol. suasananya merinding disko semi mencekam. bangunanya jauh lebih luas dibandingkan dengan situs prasasti kebon kopi. gelap dan lembab + dingin pula




tak lama setelah memasuki situs, muncullah juru kunci situs ini (jeng jeng jeng), sebenernya males juga sih, toh gue gak pengen denger dongengnya. setelah beliau bercerita dengan gaya hafalan yang sangat mulai dari masuknya raja pertama dan mendirikan kerajaan, hingga prasasti ini diangkat, gue mendengarkan dengan setengah hati. in the end, setelah beres dan mintain dia foto, gue kasih deh uang terima kasih. err.... *ini yang sebenernya bikin males*

3. Situs batu dakon

done, gue pikir. ternyata masih ada situs ketiga yang gue juga baru tahu. situs sejarah non tulis, karena memang lebih mirip monumen. terlihat bekas sentuhan peradaban manusia, tapi tidak ada keterangan tertulis, sehingga hanya bisa mereka reka fungsi dan tujuan pembangunan situs ini. kira kira 300 meter setelah gang prasasti batu tulis, sebelah kiri jalan, masuk 50 meter, ada bangunan kecil berwarna putih, tanpa pagar dan keterangan apapun, hanya terlihat susunan batu yang dikelilingi lantai dari semen yang sudah diaci.

disebut batu dakon karena memang ada lubang lubang seperti tempat menaruh biji dakon dalam papan dakon. sayangnya, dalam batu dakon ini tidak ada keterangan aapun, jadi hanya bisa mereka reka penggunaan batu ini. penyebutan dakon bukan ke arah penggunaannya bermain dakon, tetapi karena cekungan cekungan halus yang ada di permukaan batu ini. susunan lubang yang ada juga relatif berantakan (acak) sehingga tidak mirip dengan papan dakon.



ketiga situs ini memiliki kesamaan, sama sama berada di tengah perkampungan warga. dan jika kalian pernah ke museum sejarah jakarta -better known as museum fatahillah, refers to its location in fatahillah square- pasti pernah melihat replika prasasti kebon kopi dan batu tulis. karena namanya replika, maka bentuk dan model sama, tapi ukuran tidak boleh sama -penjelasan guide museum sejarah jakarta-. prasasti kebon kopi yang ada disini berukuran lebih besar dibandingkan dengan aslinya, sedangkan untuk batu tulis sedikit lebih kecil.

kalau kalian tertarik ke situs ciaruteun, lokasinya agak gampang gampang susah, dari ciampea terus aja lurus mengikuti jalanan. sepanjang ajalan juga ada papan penunjuk arah yang mengingatkan kemana anda pergi. jalannya tapi agak lumayan ternyata. ketika saya pergi ke sana, sepanjang jalan ke cibungbulang masih mulus, tapi ketika mulai masuk kompleks situs, wow! becek berlubang dan bercampur tanah. apalagi gerbang situs dipasang jaug sebelum memasuki ketiga situs itu. masih masuk sekitar 2 kilometer dengan jalan rusak dan menanjak dengan sepeda angin cukup melelahkan rupanya.


tapi jangan salah, udaranya masih segar khas kabupaten bogor. jadi tak ada salahnya kesana kan. toh katanya bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung sejarahnya. :))

Senin, 08 Oktober 2012

Bitch of the Year - Erika Mulyawati!

sosok paling fenomenal, bukan karena kisah cintanya dengan teman sejurusan yang bertebuk sebelah tangan, atau karena lulus duluan karena penelitiannya dua minggu dan kejar setoran, tapi entah karena apa dia bisa terkenal, saya juga tidak tahu.

dari pertama muncul ke jagad hiburan agh44bersatu, sosok yang satu ini memang fenomenal. kariernya di dunia musik dangdut kampung yang ditinggal karena mengejar pendidikan di departemen Agak Geleuh and Horible. pilihan yang tidak salah rupanya, karena disini ia menemukan sosok cinta sejatinya, meskipun berakhir pahit dan penuh deramah. :D

sangat aktif, atau malah hiperaktif, erika berhasil menempatkan dirinya pada posisi yang sangat mengena di setiap hati penggemarnya, seluruh warga agh, mulai dari kepala departemen, dosen, hingga anak kecil yang jualan risoles di koridor pinus.

ketika tingkat 2, saat manusia sepantarannya masih menjadi jongos ecek ecek di organisasi kepanitiaan paling mentereng seantero pojokan wing 8 dan 9, erika sudah didapuk menjadi kepala departemen mengasong, eh maaf, kewirausahaan.

sensasi paling fenomenal adalah beredarnya foto erik sedang berpose mesra dengan salah satu warga agh44bersatu. meskipun kini erik menyangkal pernah melakukannya, namun hasil penelusuran royce suryawati (versi bencong dari roy suryo) tidak dapat dielakkan lagi bahwa itu adalah foto erika.

berikut beberapa foto fenomenal superstar yang sebentar lagi akan dikontrak untuk sinetron stripping bertajuk horror dengan judul 'misteri ranjang berdarah'selama 10.000 episode regular + 20 sesi ramadhan dan masih ditambah syuting iklan perontok bulu kaki.





Gambar terakhir ini adalah gambar paling fenomenal yang menghebohkan hingga sampai ke planet namex hingga mengganggu ketentraman dewa naga sheron

Novi's birthday

Sebenernya agak dillema juga gue mau posting ini. tapi desakan ketua alumni @agh44bersatu sekaligus ratu hedon tingkat planet namex yang sedang menahan rindu jalan hedon bersama grupnya, maka gue mengambil langkah untuk menerbitkan postingan ini #sikap.

Lagian juga lumayan sih buat kangen kangenan ama anak-anak agh44bersatu yang udah hampir 2 tahun gak kuliah bareng

 Gambar 1. Muka mewek, jadi keliatan makin pesek lo Nov. :D
 Gambar 2. Dandanan boleh ancur, tapi pose tetp harus ada! :D
 Gambar 3. Ami nongol dari belakang, yg pake kerudung ijo, kelihatan kan (pengalihan fokus)
 Gambar 4. The greatest bitch of the year yang selalu gagal diet
Gambar 5. Namira sebelum bermetamorfosis, masih suka gaya gayaan unyu (pengalihan fokus)

Menanam Bayam dalam Polibag

euforia berkebun di lahan sempit sudah menjadi gejala umum agaknya. beberapa tahun belakangan, berkebun di lahan sempit menjadi pilihan untuk melepas penat bagi sebagian besar masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. kalau masih punya lahan berupa tanah terbuka sih masih oke. kalau tidak, hows? banyak kawasan tinggal yang sudah menutup areal halamannya dengan plester sehingga tidak bisa ditanami lagi.

bercocok tanam dalam wadah, berupa pot atau polibag dengan media tanam bukan merupakan sesuatu yang baru. cara ini cukup mudah dan murah, apalagi jika menanam komoditas sayuran daun semusim, pasti lebih cepat terasa efeknya. berikut pengalaman yang pernah saya alami.

Menggunakan polibag berisi media tanam sisa penelitian teman saya, kami berniat memanfaatkannya menjadi tempat budidaya sayur. dari sekian banyak jenis sayur, kami memilih bayam, karena tidak terlalu butuh perawatan, mudah didapat benihnya, dan cepat dipanen. polibag yang digunakan adalah polibag berukuran 5kg, dengan isi media saat itu 3/4 (tidak sampai penuh). biji bayam sebanyak seperempat sendok teh disebar merata di permukaan media. jaga kelembaban tanahnya agar tidak terlalu kering, dan BOOM! dalam seminggu biji bayam yang sangat kecil itu mulai berkecambah.

perawatan yang kami lakukan hanya penyiraman secara rutin, dan sesekali kalau ada sisa urea kelebihan aplikasi penelitian, akan disiramkan ke seluruh permukaan polibag. bayi bayam tersebut mulai tumbuh dan karena ditanam dengan disebar (tanpa pengaturan jarak tanam), maka pertumbuhannya menjadi tidak seragam. bayam yang tumbuh berdesakan agak lebih lambat.

sekitar 3 minggu hingga satu bulan, beberapa bayam sudah cukup besar dan bisa dipanen. karena tumbuhnya tidak seragam, maka pelaksanaan panen juga tidak bisa serempak, namun bertahap mengambil bayam yang sudah besar. bertanam bayam seperti ini cukup menguntungkan, selain mendapatkan bayam yang segar dan masih lunak (sesuai dengan tingkat ketuaan saat panen), bayam yang diambil juga bisa bebas pestisida (tergantung kita mau aplikasi atau tidak, tapi menurut saya lebih baik tidak). berhubung untuk skala rumahan, 4-5 polibag bayam sudah cukup untuk membuat sayur bayam satu keluarga seminggu sekali.




Ilustrasi bayam sudah mulai siap dipanen



harga bayam sendiri memang tidak mahal, namun sensasi saat panen bayam itu yang menyenangkan. kalau menanam sendiri lebih murah, kenapa harus ikut program agrowisata untuk sekedar panen?

Senin, 14 Mei 2012

sukhoi oh super jet oh 100. kenapose sih lo mak?


somehow, gue ngerasa janggal dengan pemberitaan media akhir akhir ini mengenai musibah kecelakaan transportasi sukhoi super jet 100 yang terjadi pekan lalu. janggal? yes. lebay? might be. gue ngerasa perhatian media, peliputan, dan ebebrapa hal tetek mbengek tentangnya agak sedikit berlebihan. bahkan gue jadi berpikiran skeptis tentang kejadian ini, pengalihan perhatian massa -klasik, khas indonesia-. pengalihan dari apa? ya apalagi, kasus korupsi yang menyeret pemerintahan lah. demokrat dan seluruh kecebongnya yang sedang bikin heboh, serta semua kepicikan mereka.

keanehan pemberitaan media tentang kecelakaan SSJ 100 dimulai dengan pemberitaan yang over exposed -menurut gue-. inget gak sih hari kamis ketika foto pertama tentang crash site ditunjukkan ke publik? hampir semua media seolah berusaha menunjukkan bahwa mereka juga punya copian foto itu -yang sayangnya bukan sesuatu yg langka sehingga sangat layak dipamerkan. coba Anda bayangkan, foto itu hanya satu shoot, dan dipamerkan oleh semua media, dan showed at the rest of the day (plus many hours at the next day).

dan yang lebih aneh lagi, few statements from SAR seolah juga ikut ikutan diputar, secara terus menerus. *lumayan pak bisa jadi artis dadakan, tapi ingat ya, cepet meroket ya mungkin cepet redup lagi, kayak sintah jojoh yang jualan sosis goreng di depan SD tea. baru hari pertama saya sudah mulai jenuh dengan pemberitaan itu. lebih anehnya lagi adalah ketika media berjanji akan terus mengupdate pemberitaan tentang kecelakaan naas tersebut. sepintas terlihat wajar, namun saya yakin anda akan kaget melihat
kondisi aktualnya ketika janji tersebut dipenuhi.

setiap jam mereka memberitakan kemajuan evakuasi, bahkan ketika saya sendiri menyimpulkan bahwa belum ada kemajuan yang dicapai-. belum ada foto baru, belum sampai ke crash site, belum ada data dan informasi teranyar yang bisa dipamerkan. jadinya? hanya spekulan yang mencoba menebak nebak bagaimana peristiwa naas itu terjadi. sekali lagi, saya menjadi jauh lebih jenuh dengan pemberitaan itu.

sifat opportunis masyarakat indonesia juga ternyata timbul disini. media seakan berlomba membuat segmen acara berita baru, yang membahas khusus tentang kecelakaan SSJ 100. hal yang paling menyedihkan adalah ketika hari hari awal kejadian, full teng dimuat di seluruh media materi siaran yang sama. saya pun melontarkan celetukan iseng untuk diri saya sendiri, "news is sucks."


setidaknya sebaiknya marilah bersikap arif menanggapi kejadian seperti ini. sebetulnya ada apa sih dibalik peristiwa SSJ 100 ini? berapa sih penumpangnya? jumlah korban 45 orang kan? saya pikir bukan jumlah yang banyak untuk kecelakaan transportasi di Indonesia. mari kita ingat kembali, berapa banyak korban transportasi air antar pulau yang kapalnya karam, kemudian penumpangnya tersapu gelombang, kemudian hilang entah kemana. saya pikir jumlahnya juga lebih patut diperhatikan karena pada dasarnya kita merupakan negara kepulauan, dan negara kepulauan pasti lebih butuh transportasi laut, murah, dengan kapasitas angkut yang lebih banyak -bahkan seringkali kebanyakan :D-.

kemungkinan lain adalah karena mereka adalah orang orang kaya pemilik modal -sumpah ini pemikiran yang saya akui paling picik yang sekarang terlintas di benak saya-. mereka pemilik modal, (berpeluang) menciptakan lapangan pekerjaan, dan blah blah blah. padahal tau sendiri kan, perekonomian yang paling banyak berkembang dan memajukan indonesia adalah sitem ekonomi mikro. pedagang di pasar, ternak ayam, petani sayur, dll. jumlah perputaran uangnya lebih kecil, tentu. tapi itulah perekonomian yang saya rasa penting dilakukan untuk indonesia, negara berkembang dengan penduduk sangatlah banyak, yang hampir semuanya butuh pekerjaan, dan semuanya tak akan terserap oleh sistem ekonomi makro.

atau, bisa juga karena ini hanyalah pengalihan opni publik. sifat khas dalam politik Indonesia. pengalihan perhatian massa daripada terus memperhatikan berita tentang enjelina joli yang mengehbohkan karena meskipun dia kaum sosialita tapi tidak mempunyai hempong bebeh. aduh mbak, kalo ngibul tuh yang cerdas dikit dong. tapi bener juga ding kibulan dia. kalo dia pinter ngibul, berarti tidak punya behaviour dong, trus gabisa kepilih jadi putri endonesah rayah tercintah dong. halah... ngelantur. pokoknya bukan gak mungkin ini pengalihan aja biar demokrat gak panas dingin dicecer korupsiannya kemana aja. :D

Kembalilah ke ajakan saya tadi, marilah bersikap wajar dengan kejadian seperti ini. saya pikir media terlalu melebih lebihkan pemberitaan. saya sendiri mengucapkan turut berduka cita, kehilangan orang yang disayangi memang rasanya berat untuk bisa bersikap ikhlas. namun jangan sampai hal tersebut menjadi bumerang ketika media menayangkan hal yang sama terus menerus, sehingga penonton menjadi bosan, hingga pada akhirnya kehilangan simpati terhadap kejadian tersebut.

Minggu, 29 April 2012

Banker -not a Farmer-


Pembelaan Terhadap Diri Seseorang

Sebagai anggota keluarga besar AGH 44 bersatu, tentu saya merasa dongkol jika ada yang bertanya, 'Kalian kan lulusan pertanian, kok kerja di Bank?' Judging? Yes! Memojokkan? Of course! pertanyaan sekptis itu memang banyak ditujukan kepada teman satu jruusan maupun almamater saya. Bukannya berniat untuk berkilah -walaupun saya pribadi untuk tidak terjerumus ke sana, karena inilah nilai yang saya petik dari pengajaran dosen terhebat saya-, namun inilah pemikiran saya menanggapi tudingan tersebut.

1. mencari pekerjaan sesuai bidangnya masing masing tidaklah mudah. tahu sendiri kan kalau rasio jumlah lapangan pekerjaan dan lulusan yang dihasilkan oleh tiap perguruan tinggi tidak berimbang? kalaupun anda memaksa, iya kalau anda mendapatkan potongan kue kecil yang banyak diperebutkan, kalau tidak? frustasi lalu bunuh diri? :D

2. Jumlah pekerjaan di bidang pertanian terbatas -dan maaf- male oriented
sudah banyak postingan mengenai lowongan pekerjaan yang di published di group agh 44, dan sudah banyak juga comment bernada keluhan dari teman ladies kita. *colek hesti paramitha sari dan afifah farida jufri. tahu sendiri kan jumlah ladies di agh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kaum adam? dengan porsi yang sangat terbatas, mau memperebutkan dengan cakar-cakaran? atau jambak-jambakan? :D

3. idealis mungkin berlaku ketika anda masih berstatus sebagai mahasiswa, namun di luar lingkungan kampus, niscaya sebagian besar akan menjelma menjadi realistis. dengan tetap idealis dan kondisi lapangan pekerjaan yang terbatas, kemungkinan yang ada tinggal 2, anda  akan cakar-cakaran setiap ada lowongan pekerjaan dan anda akan terus menganggur menunggu lowongan baru yang sesuai dengan bidang keilmuan anda.

*and the final attack blows*

4. bank menawarkan gelimang harta yang jauh lebih menggiurkan dibandingkan recehan di dunia pertanian. Saya pikir sudah menjadi rahasia umum berapa gaji yang ditawarkan oleh program ODP dan PPS. ditambah sedikit mental manja lulusan agh tercinta -setidaknya itu yang saya simpulkan dari berbagai cap bahwa lulusan AGH IPB tidak kuat bekerja di lapang- maka saya yakin banyak yang tergiur dengan tawaran untuk bekerja di ruang ber-AC -untuk yang khawatir kulit akan menjadi eksotis bin tropical-, dekat pusat kota -untuk pemuas hasrat hedonik-, dan berbagai fasilitas kota lainnya sedikit banyak akan membuat kita bergumam 'bank is my way!'. :D

that's it, itu mungkin sekedar pemikiran saya, kalau ada yang komeng ya monggo. :D

Selasa, 24 April 2012

A Terribly Sorry

Selasa malam, kurang dari 12 jam sebelum beberapa teman terbaik saya akan menjalani ritual wisuda, sebuah prosesi dimana mereka akan berubah menjadi sarjana pertanian sepenuhnya, menanggalkan status sebagai mahasiswa.

Satu penyesalan terbesar saya adalah ketika saya tidak bisa hadir bersama mereka, merayakan kelulusan mereka, dan turut berbagi kebahagiaan dan sukacita. bahkan sepertinya saya tak akan sempat menyampaikan (even) setangkai bunga mawar buat masing masing dari mereka. nilai dari bunga mawar tersebut secara materi memang tidaklah seberapa, namun sebagai rekan seperjuangan selama kami berkumpul hampir 3 tahun, makna dari setangkai bunga itu akan jauh lebih besar dari yang bisa anda bayangkan.

well well, jika saya mau egois, bisa saja saya berpikir seperti ini. 'dulu ketika kakak kelas saya wisuda, saya memberi mereka, dan mereka tidak memberi saya. maka sekarangpun tak ada salahnya jika (dulu) mereka memberi saya, dan saya tidak bisa memberi ulang kepada mereka.' sekali lagi wisuda bukan sekedar take and give. it's more

Saya percaya bahwa berbagi kebahagiaan tidak harus berkumpul bersama. kebahagiaan bisa menular walaupun jarak memisahkan, setidaknya itulah yang saya pikirkan. mengenai hal itu, saya berusaha menyampaikan kegembiraan saya kepada tiap rekan saya yang akan wisuda besok. selamat menjadi sarjana seutuhnya, selamat menjalani kehidupan nyata, kalaupun anda ingin bekerja di bank, silakan, itu pilihan anda, asal anda meyakini bahwa itu memang yang terbaik.

-backsong: coldplay - charlie brown-
*sebuah lagu yang saat ini memaknai arti pertemanan sesungguhnya buat saya

Jumat, 13 Januari 2012

paken, makanan khas kalimantan -setidaknya itu cara saya mengelabui nandya dan fikrin-

paken sebenarnya nama buah, bukan makanan olahan macam empek-empek palembang, asinan bogor, atau gado-gado jakarta. tapi berhubung tetep bisa dimakan, gak salah dong kalo saya kasih nama makanan khas kalimantan??

semuanya berawal ketika saya keluar dari hutan tadi sore bersama rekan kerja saya, perjalanan 20 menit menempuh 17 km perjalanan jalan tanah dengan sesekali melewati kubangan babi tidak menjadi masalah buat saya, bisa melihat sedikit keramaian membuat saya sangat bersyukur. *jangan-jangan nanti naik komuter kaget trus pingsan lagi sangkin katroknya. :D

di kecamatan parenggean, ketika saya lewat, saya melihat buah yang dijajakan di emperan toko yang sedang tutup (sore hari toko di pasar pada tutup). wanita itu ternyata melihat keingintahuan saya, lalu menawarkan buah tersebut kepada saya. saya pikir durian, tapi ibu itu bukan menyebut nama itu. dan ketika saya kembali, saya baru tahu namanya, paken

hampir mirip dengan durian, rupanya pedagang tetap bersikeras menyebutnya sebagai paken. kalau menurut saya, ini sih mungkin durio kutejensis, bukan durio zibethinus durian langganan saya. :D hal tersebut berangkat dari informasi pedagang yang menyebutkan bahwa daging buahnya oranye agak kemerahan. wah saya langsung mantap, pasti kutejensis. apalagi ketika pantat buah itu disobek dengan pisau, warna oranyenya membuat air liur saya nyaris menetes *lebay dikit lah, namanya juga cerita.

saya juga mendapat informasi bahwa paken ini dibeli dari masyarakat dayak asli yang masih hidup di pinggiran hutan *walah, enak kali ya jadi orang dayak itu bisa makan buah  bau kaki ini tiap hari. :D

setelah sampai di mess, saya makan *yaiyalah masak dibuang, sambil saya amati dan foto, berikut informasinya. :D

nama buah: pakenspesies: (menurut saya sih) durio kutejensis
ukuran buah: lebih kecil dibandingkan durian budidaya, namun hampir imbang dengan durian lokal atau semi liar di sini
bentuk buah: bulat - ovate
warna kulit: kuning
bentuk duri: rapat, agak panjang, namun ujungnya lembek mirip keluwih
ukuran tangkai: diameeternya lebih besar jika dibandingkan durio zibethinus dengan ukuran buah yang sama
jumlah juring: 5
warna daging: oranye terang
jumlah biji/juring: 3
aroma dari luar: menyengat seperti karbit (mungkin karena kandungan etilennya yang tinggi)
aroma daging: hampir tidak ada (bekas makan tidak berbau walau hanya dicuci air biasa)
tekstur daging: kering, namun agak lengket
rasa: agak manis, tidak beralkohol seperti zibethinus
ketebalan daging: tipis seperti durian lokal
warna kulit biji: coklat kayu
 
 Tampilan kulit, daging, dan biji buah paken

 perbandingan buah durian (kiri), dan paken (kanan)