Sabtu, 11 April 2015

AGH44Bersatu: Febri Farhanny

Rasanya sudah lama saya tidak membahas anggota keluarga besar AGH44Bersatu. Ada banyak memang anggotanya, yang resmi saja, ada 167 orang, belum lagi tambahan tambahan lainnya. Muehehehe

Kali ini sedang ingin membahas Febri Farhanny, diva super sediva divanya di AGH 44. Lahir dan besar entah dimana (yang saya tidak tahu pastinya karena dia agak aneh), wanita yang akrab dipanggil Mpeb ini memang memiliki kepribadian yang unik. Gadis yang jauh dari kesan feminim ini memang terkesan urakan, tomboy, dan slengekan, padahal aslinya memang seperti itu. 

Sempat menyambung hidup di depok dan Jakarta, Mpeb tumbuh sebagai anak gaul yang gak gaul gaul amat. Mpeb sendiri pernah bercerita kepada saya bahwa masa kecilnya tidak mudah. Sewaktu SD, Mpeb empat dieksploitasi oleh teman nge Gym nya untuk dipekerjakan sebagai peminta minta di lampu merah. Ya, anda memang sedang tidak salah baca, dari SD Mpeb sudah rajin nge gym. Kalau anda pernah dengar Gatotkaca yang beken sebagai otot kawat tulang besi, maka Mpeb lebih lagi. Otot kawat tulang besi rambut fiber optic kulit titanium dan kuku emas putih. Maka dari itu, kalau bertemu Mpeb, lebih baik bius dengan kloroform, dan sebelum dia sadar, eksploitasi tubuhnya semaksimal mungkin. Kulitnya bisa menjadi bingkai ratusan batu cincin, kukunya bisa menghasilkan mas kawin yang mewah.

Sebagai anak pertama dari delapan puluh bersaudara, Mpeb memiliki karakter yang mudah ditebak, keras dan berapi api. Bisa dibilang dia memang mirip batu bara, karena sama sama keras, dan sama sama mudah tersulut api. Hingga duduk di bangku kuliah pun, rupanya sifat keras ini masih tertanam dengan baik. Bukti nyatanya, dia pernah menantang angkot untuk membuktikan kekerasan kepalanya. Angkot yang sedang melaju kencang dari arah bogor ke ciampea, disambut oleh Mpeb yang seolah ingin menabrakkan diri. Tapi sayang, kekerasan kepala Mpeb tidak cukup. Mpeb kalah telak sehingga ia menderita luka luka yang cukup serius. Yang paling saya ingat adalah rahang yang bergeser serta gegar otak. Saya sendiri tidak yakin, mengapa Mpeb bisa menderita gegar otak, padahal seingat saya, dia sendiri sudah tidak punya otak.

Terlepas dari semua ulahnya yang mengundang elusan dada, Mpeb kini sudah menjelma menjadi sosok yang mengundang decak kagum. Dulu saya menyangsikan, bagaimana bisa Mpeb diterima di perguruan tinggi berbasis pertanian terbaik se Indonesia, sehingga saya hanya bisa menduga bahwa satu satunya alasan dia bisa kuliah di kampus berlogo gebuk kasur, adalah karena Paman dan Bibinya adalah staff pengajar jempolan disini. Ternyata saya salah, Mpeb adalah berempuan bertekat baja. Bukan baja hitam tentunya, karena ia bukan Kotaro Minami. Kalaupun boleh memilih, tentu Mpeb akan memilih menjadi baja hijau toska dengan semburat warna hijau lumut, sehingga dipanggil sebagai Ksatria Baja Bacan.

Saya sendiri belum terlalu lama menyadari kesuperpoweran Mpeb. Walaupun masih muda, Mpeb sudah sangat mandiri secara finansial. Mpeb sangat gigih mencari uang demi masa depannya, sehingga tidak heran dia sudah memiliki pedati untuk berangkat kerja, ditarik oleh dua ekor sapi kobe yang terkenal akan dagingnya yang sangat enak. Selain itu, Mpeb sudah memiliki banyak investasi, dari gigi palsu dari emas, puluhan hektar lahan dalam bentuk pulau yang ternyata sudah dikeruk pasirnya sehingga hilang, juga berbagai bentuk obligasi dari permainan monopoli.

Satu satunya masalah Mpeb saat ini adalah tingkat kecantikannya yang terlalu melimpah. Bisa dilihat dari semua DP BBM nya yang terlalu kawaii. Saya sendiri bingung apakah dia yang terlalu kawaii atau terlalu berpose selayaknya anak labil, bukan labil secara ekonomi tentunya, karena dia bukan vicky prasetyo. Baiklah kita berpikir secara positif, kalau memang Mpeb itu cantik, gorjes, febules, famanos, uno, dos, tres, ... (Lah, malah main dora doraan).









Tidak ada komentar:

Posting Komentar